Jumat, 23 Juni 2017

Perempuan Harus Tingkatkan Kualitas Diri

Keterangan Foto : Komisioner KPU Kabupaten Dompu, Sri Rahmawati saat memaparkan materi peran politik perempuan pada acara tersebut (ft/doc/Amin Koran Metro Dompu)
Dompu- Data hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu tahun 2015, jumlah pemilih perempuan 51% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Dompu 163.643 orang. Sedangkan perempuan yang menggunakan hak pilihnya di TPS sebanyak 69.700 atau 51,14% dan yang tidak menggunakan hak pilihnya hanya 13.627 orang. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dompu per Juni 2016, jumlah pemilih perempuan lebih banyak dari jumlah pemilih laki-laki yaitu 50,4%.

Demikian paparan Komisioner KPU Kabupaten Dompu, Sri Rahmawati yang menjadi pemateri dalam acara Workshop Peningkatan Peran Perempuan yang dihelat oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu yang dilaksanakan di Gedung Dharma Wanita Rabu (21/6). 

Satu-satunya srikandi yang menjadi anggota KPU Kabupaten Dompu ini mengungkapkan data tersebut berbanding terbalik dengan realitas keterwakilan perempuan yang duduk di kursi legislatif DPRD Kabupaten Dompu yang hanya 3 (tiga) orang atau 10% dari jumlah anggota DPRD Kabupaten Dompu yang berjumlah 30 orang.

"Dari 37 orang perempuan yang menjadi calon legislatif tahun 2014, hanya 3 orang yang lolos," ungkapnya

Mengapa demikian, ujarnya sebab kaum hawa masih merasa dirinya tak akan mampu menyamai kaum adam. Karena itu, Rahmawati mengingatkan perempuan harus memperkuat motivasi dirinya agar bisa meraih kesuksesan. Tanpa motivasi diri yang kuat, wanita akan selalu ketinggalan dari kaum pria. "Apalagi negara menjamin setiap warga negara memiliki hak yang sama," jelas Rahma.

Ketua Divisi Keuangan, Logistik dan Umum KPU Kabupaten Dompu ini mengingatkan wanita juga harus meningkatkan kualitas dirinya agar mampu sejajar dengan kaum pria. Perkembangan teknologi informasi saat ini, lanjutnya semakin mempermudah bagi setiap orang untuk meningkatkan kualitas diri. Karena itu, wanitapun harus mengambil sisi manfaat dari kemajuan teknologi tersebut.

"Dengan Hp android kita mau mendapatkan informasi apa saja tinggal cari di mbah google," katanya. Apalagi wanita yang terjun di dunia politik, harus lebih banyak belajar dari semua orang dan belajar setiap saat.

Dijelaskan Rahmawati, keterwakilan perempuan dalam pencalonan legislatif di partai politik merupakan suatu keharusan. Karenanya sistem perekrutan  parpol terhadap calon legislatif perempuan hendaknya tidak hanya melihat dari sisi finansial yang dimiliki tetapi yang lebih utama dilihat dari aspek kualitas. Parpol juga memiliki tanggung jawab untuk peningkatan kapasitas calon yang diusungnya. 

Sementara itu, pada sesi diskusi beberapa peserta workshop menyoroti sejumlah fakta yang masih mengesampingkan peran perempuan dalam politik. Nur Asni, menyoroti perempuan menjadi calon legislatif dari partai politik tertentu hanyalah untuk memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan dan untuk mencari tambahan suara.

"Calon perempuan hanya diperalat untuk memperbanyak suara," sorotnya.

Demikian pula Suryani, yang pernah menjadi caleg dari salah satu parpol mengkritisi bahwa perempuan dalam politik diperlukan tetapi tidak dibutuhkan. Diperlukan hanya untuk memenuhi aturan pemilu 30% keterwakilan perempuan tetapi tidak dibutuhkan untuk mewakili partai di gedung parlemen. (Sumber: Amin Koran Metro Dompu)

Related Posts

Perempuan Harus Tingkatkan Kualitas Diri
4 / 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.