Denpasar,- Pendidikan Pemilih merupakan salah satu instrumen penting dalam peningkatan partisipasi pemilih dalam pemilu. Untu itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berikhtiar dan berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dari waktu ke waktu. Salah satu upaya tersebut dijewantahkan dalam program pembentukan Rumah Pintar Pemilu.
Rumah pintar diharapkan dapat memberikan informasi pendidikan yang utuh terkait dengan demokrasi dan pemilu kepada masyarakat yang pada akhirnya masyarakat dapat memahami betul akan hal itu kemudian membangkitkan gairah dan semangat untuk berpartisipasi baik secara kuantitas dan kualitas dalam seluruh penyelenggaraan pemilu maupun pilkada.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KPU RI Husni Kamil Manik pada saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Rumah Pintar Pemilu di Kantor KPU provinsi Bali, Kamis (19/05).
Husni mengungkapkan “Ada banyak pertanyaan, kenapa harus ada rumah pintar, itu bukan berarti selama ini masyarakat tidak pintar. Tetapi kita ingin merumahkan orang-orang pintar. Kita kumpulkan mereka agar mau berpartispasi dalam seluruh proses pemilu agar kedepan kegiatan pemilu jauh lebih baik.
Lebih jauh Dihadapan peserta rakor dan tamu undangan lainnya Husni menyampaikan bahwa selain mengembangkan program pilot project Rumah Pintar Pemilu dan PPID, KPU saat ini sedang mengembangkan program pendidikan S2 tata kelola pemilu bagi staf PNS di lingkup sekretariat jenderal KPU yang bekerja sama dengan sepuluh Universitas terkemuka di indonesia. "ini upaya kami mendorong peningkatan kualitas penyelenggara pemilu dari masa ke masa agar kedepan pemilu ini dapat di kelola dengan baik."jelasnya.
Sementara itu sebelumnya Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menyampaikan bahwa KPU bali sangat mendukung mendukung program PPID sebagai akuntabilitas dan transparansi publik yang diimplemntasikan dengan terfasilitasinya pusat pelayanan informasi publik di KPU Bali. begitupun dengan Rumah Pintar Pemilu dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal edukasi pemilu, KPU Bali telah mendirikan Rumah Pintar Pemilu Bali dengan memadukan unsur seni dan budaya bali. "Untuk selanjutnya mohon arahan KPU RI yang nantinya akan melakukkan peresmian dan sharing informasi dari teman2 yang mungkin jauh lebih baik dari apa yang kami lakukkan saat ini." harapnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antar KPU Provinsi Bali dengan stakeholder diantaranya Univeristas Udayana, ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar, STP Nusa Dua Bali dan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bali dalam pemanfaatan Rumah Pintar Pemilu serta menandatangani nota kesepahaman dengan Komisi Informasi Provinsi Bali dan Ombusman RI perwakilan Bali terkait keterbukaan dan pelayanan informasi publik.
Pembukaan kegiatan rakornas tersebut dirangkaikan dengan peresmian/launching rumah pintar pemilu dan pusat informasi pelayanan publik KPU Provinsi Bali oleh Ketua dan anggota KPU yang didampingi oleh Ketua dan anggota KPU Provinsi Bali.
Untuk di ketahui, acara rakornas yang rencananya akan dilaksanakan selama 3 (tiga) dihadiri oleh Anggota KPU Devisi Sosialisasi dan Kasubag Teknis dan Hupmas KPU Provinsi dan Kabupaten/kota se indonesia yang menjadi pilot project yang terdiri dari 19 Provinsi dan 18 Kabupaten/kota yang salah satunya adalah KPU Kabupaten Dompu. (Humas)
Untuk di ketahui, acara rakornas yang rencananya akan dilaksanakan selama 3 (tiga) dihadiri oleh Anggota KPU Devisi Sosialisasi dan Kasubag Teknis dan Hupmas KPU Provinsi dan Kabupaten/kota se indonesia yang menjadi pilot project yang terdiri dari 19 Provinsi dan 18 Kabupaten/kota yang salah satunya adalah KPU Kabupaten Dompu. (Humas)
KPU Gelar Rakornas Pilot Project Rumah Pintar Pemilu
4
/
5
Oleh
KPU Kabupaten Dompu